Friday, April 24, 2015

Bakteri dalam Kehidupan Sehari-hari


Nama : Indah Chairunnisa
NIM : 1113016100050


Mikroba Pada Lantai Rumah



Apakah anda menyadari bahwa banyak sekali mikroba sejenis bakteri yang hidup disekitar anda? Bahkan tempat sekecil apapun pasti ada mikroba yang tumbuh disekitarnya, selama tempat tersebut adalah tempat yang aman dan nyaman untuk berkembang biaknya mikroba tersebut. Bila anda berada di tempat sebersih apapun selama makhluk itu memiliki bentuk mikroskopik dan tahan terhadap suhu tempat tersebut, anda tidak menyadari akan kehadirannya para mikroba yang siap menyerang tubuh anda, walaupun dalam keadaan bersih dapat mengurangi pertumbuhan atau bahkan mematikan mikroba tersebut (dengan menggunakan antiseptik).
Sebagian besar aktivitas kita bila berada di dalam rumah adalah di atas lantai, benarkah? Mulai dari berjalan, duduk – duduk, bermain dengan adik tercinta, bahkan sekedar hanya tidur – tiduran, yang tanpa kita ketahui bahwa lantai tersebut terdapat banyak sekali mikroba yang menempel secara tidak sengaja ke permukaan tubuh kita yang sedang bersentuhan langsung dengan lantai.
Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang mikroba dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada mikroba yang berada di sekitar lantai rumah. Mari simak penjelasannya sebagai berikut.
Setiap individu harus menyadari akan pentingnya “Kebersihan” dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun anda berada dan apapun yang anda lakukan, hendaknya selalu memerhatikan kebersihan (walaupun terkadang kita khilaf dan lupa betapa pentingnya kebersihan), kebersihan dalam hal ini bukanlah kebersihan yang terlalu berlebihan yang mana  kita wajib benar-benar bersih agar terhindar dari bakteri jahat, karena bila itu dilakukan maka sistem imun kita akan lemah sebab tidak terpancingnya sistem imun untuk melakukan pekerjaan yang akan melawan benda-benda asing di dalam tubuh kita. Namun kebersihan yang dimaksud adalah dengan menjaga pola hidup yang baik dari kebersihan agar penyerangan penyakit pada tubuh kita pun berkurang.
Lantai rumah dapat mempengaruhi terjadinya penyakit ISPA karena lantai yang tidak memenuhi standar merupakan media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri atau virus penyebab ISPA. Lantai yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan, keadaan lantai perlu diplester dan akan lebih baik apabila dilapisi ubin atau keramik yang mudah dibersihkan (Kemenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999).
Kebersihan lantai merupakan salah satu indikasi kebersihan suatu tempat secara umum, khusus nya kebersihan pada lantai rumah, dan dapat dikaitkan dengan penularan berbagai penyakit yang ditimbulkan ataupun penyebaran mikroorganisme yang tumbuh akibat lantai yang kurang bersih. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lantai. Contohnya, kebiasaan melepas sepatu dan kaus kaki sebelum masuk ke rumah dapat mengurangi penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi mata, perut dan paru-paru. Contoh lain, terlebih bila anda memiliki binatang peliharaan (misalnya kucing) yang dibiarkan bebas di dalam rumah, hal ini harus sangat diperhatikan karena ketika kucing tersebut keluar dari rumah pastinya tubuhnya itu akan dalam keadaan kotor yang disebabkan oleh banyak nya faktor yang berada di lingkungan luar (seperti debu, udara, tanah, dsb.), dan ketika kucing tersebut kembali lagi ke dalam rumah, maka otomatis lantai tempat kucing itu lewati pasti dalam keadaan kotor dan membawa mikroorganisme dari luar (entah mikroba tersebut menempel pada kaki, atau rambut kucing). Sehingga potensi timbulnya penyakit pun dapat terdeteksi dari faktor tersebut.
Mikroorganisme yang terdapat pada lantai adalah Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter cloacae, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus. Namun yang paling banyak dan sering ditemukan pada lantai adalah Escherichia coli, selain itu ada pula jenis mikroba Staphylococcus aureus yang hidup di lantai dan bersifat patogen bagi manusia (Warsa, U.C. 1994). Dari penjelasan beberapa macam mikroorganisme yang berada di lantai, dapat diidentifikasi masalah tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba tersebut, pertumbuhan mikroba serta faktornya, peranan mikroba, pengontrol mikroba, serta hubungan antara mikroba dengan lantai rumah. Untuk pembahasan kali ini, saya akan fokus membahas mikroba yang paling banyak terdapat pada lantai, yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
1.    Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7µm dan bersifat anaerob fakultatif. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata.
Escherichia coli adalah anggota flora normal usus Escherichia coli  berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan. Escherichia coli  menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. Escherichia coli menghasilkan enterotoksin yangmenyebabkan beberapa kasus diare.  Escherichia coli  berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel (Jawetz et al., 1995).


Pertumbuhannya adalah Escherichia coli akan berkembang biak bila ada tempat yang memungkinkan untuk melakukan perkembang biakan. Misalnya didukung dengan nutrisi yang cukup, serta faktor-faktor lain yang memicu pertumbuhannya seperti suhu, kelembapan udara, cahaya, dan sebagainya.



Klasifikasi Escherichia coli
Superdomain : Phylogenetica
Filum            : Proterobacteria
Kelas            : Proteobacteria
Ordo            : Enterobacteriales
Family          : Enterobacteriaceae
Genus           : Escherichia
Species         : Escherichia Coli

1.    Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus  merupakan bakteri Gram positif berbentuk  bulat
berdiameter 0,7 - 1,2 µm, tersusun dalam kelompok – kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20 – 25 ºC). Infeksi oleh  Staphylococcus aureus  ditandai dengan kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi luka. Infeksi yang lebih berat diantaranya pneumonia, mastitis, plebitis, meningitis, infeksi saluran kemih, osteomielitis, dan endokarditis (Ryan, et al., 1994).


Sebenarnya Staphylococcus aureus dapat hidup di berbagai tempat, khususnya di permukaan kulit, hidung, mulut, dan sekitar anus. Pada dasarnya Staphylococcus aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan-hewan seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada waktu batuk atau bersin. Bakteri ini juga sering terdapat pada pori-pori dan permukaan kulit, kelenjar keringat dan saluran usus.

Sebab adanya bakteri tersebut di lantai rumah adalah tersebarnya Staphylococcus aureus dari kontak langsung tubuh manusia dengan lantai, misalnya saat bersin – bersin dan batuk. Apabila kita bersin dalam keadaan hidung dan mulut yang tidak tertutup, maka secara langsung kita menyebarkan mikroba dari tubuh kita untuk keluar tubuh kita menuju tempat yang mikroba itu tuju, dalam hal ini percikan bersin ataupun batuk yang kita keluarkan akan menempel pada lantai (bila kita sedang dekat dengan lantai, bisa saja mikroba tersebut menempel pada benda-benda lain, dan lebih parahnya lagi apabila kita batuk di depan muka orang, tentunya penyebaran bakteri sangat cepat berpindah ke tubuh orang tersebut), terlebih apabila lantai tersebut dalam keadaan kotor dan seperti yang kita ketahui bahwa pertumbuhan mikroba sangatlah cepat di tiap menitnya.
Perkembangan Staphylococcus aureus  adalah pathogen invasive yaitu sifat dari Staphylococcus aureus yang memiliki sifat aktif untuk menyerang inang dengan cara memperbanyak diri dan berasosiasi dengan inang sehingga dapat menimbulkan infeksi. Daerah penyebarannya meliputi udara, debu, bahan - bahan pakaian (pakaian jadi, tempat tidur dan kerajinan tangan), lantai, air, sampah dan serangga. Staphylococcus aureus biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang dikonsumsinya, tangan yang kontaminasi dan keracunan pangan oleh staphylococcus aureus (Brooks et al., 2007).


Kaitannya Staphylococcus aureus dengan lantai rumah adalah dengan terjangkitnya penyakit ada hubungannya antara tangan, makanan, dan tempat. Apabila kita habis menyentuh lantai lalu langsung memegang makanan, atau makanan jatuh ke lantai dan langsung kita ambil kembali untuk dimakan, maka secara tidak disadari mikroba yang ukurannya sangat amat kecil telah menempel pada makanan sehingga terjadinya kontaminasi pada makanan tersebut. Anthony Hilton, profesor mikrobiologi di Aston University di Inggris, mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang jatuh di lantai berisiko menjadi sarana penularan infeksi. Ini karena di lantai terdapat banyak sekali bakteri dan muncul setiap waktu. Meskipun begitu, aturan "lima detik" (kalimat yang sering digunakan oelh kita pada saat ada makanan yang jatuh lalu cepat-cepat diambil kembali sebelum lima detik) mungkin tidak salah untuk diterapkan. Ternyata Aturan "lima detik" ini menurut para peneliti mungkin ada benarnya, karena lama jatuh dan tipe lantai menentukan berapa banyak mikroba yang mencemari makanan. Semakin lama makanan berada di lantai, semakin banyak mikroba yang mencemarinya. Sementara itu, untuk jenis lantai, yang paling "aman" dari perpindahan mikroba adalah lantai karpet.






Klasifikasi pada Staphylococcus aureus
Kingdom       : Monera
Divisi            : Firmicutes
Class            : Bacilli
Order           : Bacillales
Family          : Staphylococcaceae
Genus           : Staphilococcus
Spesies         : Staphilococcus aureus
Berdasarkan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba, khususnya mikroba pada lantai rumah. Pada mikroba yang terdapat di lantai, cara mendapatkan nutrisinya adalah dengan mengambil makanan – makanan sisa yang jatuh ke lantai. Mikroba mendapatkan nutrisi untuki kepentingan pertumbuhannya, yaitu untuk mendapatkan energi, nitrogen untuk proses sintesis protein, vitamin, serta mineral.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba pada lantai yaitu :
a.    pH (derajat keasaman)
b.    Kelembaban udara/ventilasi udara
c.    Suhu/temperature
Suhu / temperature merupakan faktor fisis yang sangat penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Sehingga perubahan temperatur akan berpengaruh langsung terhadap sistem enzim bakteri. Pada suhu optimum pertumbuhan bakteri berlangsung dengan cepat. Diluar kisaran suhu optimum, pertumbuhan bakteri menjadi lambat atau tidak ada pertumbuhan. Suhu juga dapat mempengaruhi pembentukan pigmen, ini berarti bahwa pigmen hanya dihasilkan bila diinkubasikan pada suhu tertentu (Sudarmono, P. 1993).
d.    Nutrisi
Apabila nutrisi terpenuhi, maka semakin cepat pertumbuhan mikrobanya.
e.    Kepadatan penghuni rumah
f.     Dan faktor lain – lain seperti : kaki kotor, banyak sisa makanan yang terjatuh ke lantai, lantai yang jarang dibersihkan, aktivitas dapur, dan sebagainya.
Kemudian, peranan mikroba – mikroba yang berada dalam rumah kita khususnya mikroba yang berasal dari lantai rumah adalah kalau pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu sebagai pathogen karena mampu menghasilkan toksin (toksinnya dapat bertahan pada suhu air mendidih 100 C selama 10 menit) pada saat kondisi tertentu. Pada bakteri Escherichia coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah bakteri lain di dalam usus, serta Escherichia coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. Escherichia coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya.
Pengontrolan mikroba pada lantai dapat dilakukan dengan cara membersihkan lantai menggunakan cairan pembersih lantai yang terkandung zat desinfektan di dalamnya. Karena zat tersebut mampu membunuh kuman sejenis bakteri pada lantai. Namun dari sekian banyaknya produk pembersih lantai yang mempromosikan bahwa produk tersebut ampuh membasmi mikroba yang terdapat di lantai, sangat perlu diuji kebenarannya di lab (pengujian ini dapat dilakukan bila anda tahu cara pengujiannya, atau lebih praktis produk pembersih lantai yang baik biasanya harganya pun cukup mahal).
Disinfektan adalah produk atau biosida yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam maupun di permukaan suatu benda mati. Zat ini tidak harus bersifat sporosidal, melainkan sporostatik yaitu dapat menghambat pertumbuhan kuman. Antiseptik adalah produk atau biosida yang dapat menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme di dalam maupun permukaan suatu jaringan hidup. Sedangkan sterilisasi adalah suatu proses fisik atau kimiawi yang menghancurkan atau menghilangkan semua mikroorganisme, termasuk spora (Brooks et al., 2007).
Hubungan antara mikroba dengan lantai adalah kaitannya sangat erat, dimana setiap aktifitas yang kita lakukan dirumah adalah kebanyakan di atas lantai, yang merupakan tempat berpijaknya kaki kita (entah kaki kita ersih atau kotor), serta kotoran-kotoran lain yang masuk ke dalam rumah seperti debu, dsb. Sebab lantai terdapat mikroba yang sangat banyak, di atas sudah dijelaskan. Sehingga memang pada dasarnya mikroba dapat tumbuh dimana saja apabila tempat yang disinggahi berkecukupan untuk hidup.




Daftar Pustaka
Brooks et al. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg Medical Edisi
ke 23. Terjemahan dari Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology,
23th ed. Huriawati Hartanto. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Jawetz E., J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, L. N. Ornston.
1995. Mikrobiologi Kedokteran, ed. 20. San Francisco : University of California.
Ryan, K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C. Neidhardt,
and C.G. Roy. 1994. Medical Microbiology An Introduction to Infectious
Diseases. 3rd ed. Connecticut: Appleton&Lange.
Sudarmono, P. 1993. Genetika dan Resistensi, Mikrobiologi Kedokteran FKUI.
Jakarta : Bina Rupa Aksara
Warsa, U.C. 1994. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
Revisi. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.
Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 19.50 WIB
Dua mikro. 2008. Media Pertumbuhan Mikroorganisme. http://www.dunia_mikro.com/2008/08media_pertimbuhan_mikroorganisme.html
          Diakses pada tanggal 24 April 2015 pukul 22.00 WIB
            Diakses pada tanggal 24 April 2015 pukul 21.30 WIB


39 comments:

  1. artikel indah sangat lengkap dan bagus sekali, saya semakin menambah ilmu membaca artikel ini^^ ternyata di lantai rumah ada bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit pada manusia.

    saya ingin melengkapi artikel indah, indah menjelaskan banyak cara untuk mencegah kebersihan dengan cara sebelum masuk rumah melepas sepatu dan bahaya memelihara binatang karna harus lebih menjaga kebersihan. saya menemukan sumber bahwasanya kita harus membersihkan lantai rumah setiap hari nya seperti menyapu dan mengepel lantai rumah dengan menggunakan larutan jeruk nipis. memang sumber ini menjelaskan pada lantai rumah sakit, tetapi pasti tidak jauh berbeda dengan lantai rumah. larutan jeruk nipis ini untuk meminimalisir kuman pathogen yang ada di lantai rumah. peneliti melakukan penelitian di simpulkan bahwa larutan jeruk nipis ini dapat meminimalisir kuman pathogen yang ada di lantai. terimakasih semoga bermanfaat^^

    sumber: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/32364

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik, terimakasih ayu untuk tambahannya.. sangat membantu sekali untuk para pembaca yang ingin menggunakan cara lain dalam menetralisisr mikroba pada lantai :)

      Delete
  2. artikel yang bagus mengenai mikroba pada lantai yang sering sekali kita jumpai dikosan ataupun dirumah. memang benar sesuai denga artikelmu hanya dengan membersihkan dengan desinfektan saja memang tidak cukup untuk membunuh kuman-kuman di lantai maka diperlukanlah sesuatu yang lain untuk mengurangi populasi mikroba yang mungkin akan membahayakan bagi manusia. saya ingin menambahkan informasi yang berkaitan dengan mikroba pada lantai idak hanya E coli, Salmonella,ataupun Staphylococcus saja namun juga ada seperti Enterobacter dan Citrobacter yang menyebabkan infeksi saluran kemih, bakteri Shigella spp yang menyebabkan diare parah dll. dan kamu bisa membaca informasi selengkapnya di --> http://www.necturajuice.com/lindungi-rumah-anda-dari-kuman/

    untuk menambah wawasan. terimakasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik ka firdha, terimakasih banyak untuk tambahan info nya..

      Delete
  3. menarik sekali arikel yang membahas tentang mikroba pada lantai rumah. kersihan rumah itu sangat penting, apalagi bagi yang mempunyai balita yang sering bermain di lantai, maka lantai tempat bermain pun harus bersih agar mikroba yang ada dilantai tidak berpindah pada tubuh balita tersebut.
    berikut ini ada beberapa tips membersihkan lantai dengan bahan alami dan mudah didapatkan serta murah harganya, bisa dilihat di link berikut : http://www.dafamland.com/articles/lantai-bersih-dengan-bahan-pembersih-alami
    terimakasih, semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik euis, tambahan info darimu sangat membantu untuk para pembaca yang memang tidak mau mengeluarkan banyak uang untuk kebersihan rumahnya :)

      Delete
  4. suatu rumah yang nyaman tentunya dikolaborasikan pula dengan kenyamanan lantainya, lantai yang kotor pasti membuat penghuni rumah pun merasa tidak nyaman, namun benar apa yang dikatakan indah pada artikelnya bahwa lantai yang bersih pun belum tentu terbebas dari yang namanya mikroba. Sekedar informasi untuk kalian semua bahwa kini telah ada lantai ruimah unik yang mampu membusukkan bakteri virus dan jamur. Selain itu, lantai tersebut juga membantu anda untuk mengurangi potensi terserang penyakit kanker. waah unik sekali bukan ? bagaimana bisa seperti itu ? informasi lengkapnya silahkan dibaca disini yaa http://bassuracity.com/lantai-rumah-unik-mampu-melindungi-anda-dari-penyakit-kanker.html

    terimakasih indaahh, nicely dan semoga bermanfaat yaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. syukron amel atas tambahan info nya.. sangat menarik, saya pun baru tahu ternyata ada lantai rumah yang dapat membusukkan bakteri, virus serta jamur. sangat membantu sekali :)

      Delete
  5. Bakteri pada lantai ternyata banyak juga ya :D . Artikel ini bagus untuk dibaca dan kita ketahui hanya saja perlu ditambahkan sedikit tentang faktor apa saja / faktor utama yang menentukan bagaimana desinfektan ini bekerja. Dan bagaimana daya kerja si desinfektan ini :)
    Bisa dilihat di http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/01/DESINFEKTANSIA-DAN-ANTISEPTIKA1.ppt
    Terimakasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik, terimakasih nila untuk info tentang daya kerja desinfektan.. memang kita tidak boleh hanya sekedar tahu bahwa desinfektan dapat membunuh kuman, namun kita juga harus mengetahui cara kerja desinfektan dalam membunuh kuman.

      Delete
  6. Artikel di atas sangat menyadarkan kita semua bahwa kebersihan itu sangat penting, dan Allah sangat menyukai kebersihan dan hal-hal suci, sesuai dengan hadits berikut:
    “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi). Sumber:
    http://www.mutiaraislam.web.id/2013/01/hadits-tentang-kebersihan.html

    Terkait dengan lantai, sering kita menemukan lantai yang sudah kusam, disitu bisa menjadi sarang bagi bakteri. Mohon izin menambahkan tips untuk membersihkan lantai yang kusam. Ternyata lantai yang kusam dapat dibersihkan dengan menggunakan cuka. Cuka dituangkan ke lantai, diamkan beberapa menit, lalu di lap. Dengan cuka, lantai akan terlihat lebih bersih dan dapat meminimalisir sarang perkembangan bakteri. Sumber:
    http://www.infojajan.com/artikel/cara-hemat-membersihkan-lantai-keramik

    Ingat. Kebersihan sebagian dari IMAN :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik, terimakasih.. anna super sekali :") terimakasih untuk tips pembersihan lantai dengan bahan yang sangat mudah di dapatkan di warung dan harganya pun terjangkau, namun saya pun mendapat referensi lain untuk merawat berbagai jenis lantai.. dapat dilihat di http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/197612072005011-FAUZI_RAHMANULLAH/MATERIAL_DAN_KONSTRUKSI/BAHAN_LANTAI.pdf

      Delete
  7. setelah saya membaca artikel ini, saya jadi lebih semangat saat ibu saya meminta saya membersihkan/mengepel lantai. mengetahui bahwa lantai yang sudah dibersihkan pun masih bisa mengandung bakteri. namun bakterinya mungkin lebih sedikit. bermanfaat sekali artikel ini..

    Suxes slaloe Indaaah.!!! ;-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke.. semangat untuk tetap membersihkan lantai ya firda :)

      Delete
  8. Artikel indah bagus sekali :) Artikel ini sangat memberikan wawasan terkait kebersihan di areal rumah khususnya lantai yang setiap harinya kita pijak, tak selayaknya kita bermalas-malasan menjaga kebersihan diri dan lingkungan kita, mudah-mudahan dari artikel ini dapat menggugah hati para ibu rumah tangga, kaum hawa dan siapapun itu bahwa menjaga kebersihan itu sangatlah penting dan kita sebagai umat muslim wajib hukumnya menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
    Melengkapi saja dari artikel yang telah disampaikan indah, dar sumber yang saya baca, Teh hijau juga mengandung
    banyak bahan-bahan aktif yang bisa berfungsi sebagai antioksidan maupun
    antimikroba. Kandungan polifenol yang tinggi dalam teh hijau dimanfaatkan untuk
    membunuh bakteri-bakteri perusak dan juga bakteri yang menyebabkan penyakit
    di rongga mulut (penyakit periodontal) yang biasanya menular pada saat anak kecil tidur-tiduran atau bermain di lantai.
    Dapat dilihat selengkapnya pada link --> http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37929/4/Chapter%20II.pdf
    Terimakasih indah, semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik, terimakasih banyak hani atas tambahan informasinya mengenai teh hijau yang mengandung bahan aktif yang ampuh mengusir mikroba :)

      Delete
  9. Artikel yang dibuat oleh Indah sangat informatif dan menambah wawasan kita bahwa kebersihan harus sangat dijaga apalagi di artikel telah dipaparkan bahwa banyak bakteri pada lantai rumah berupa bakteri E.coli serta bakteri S.aureus. Apalagi jika lantai rumah tidak dibersihkan sama sekali, wahh... pasti makin banyak bakteri pada lantai rumah kita. Bagaimana dengan makanan yang jatuh pada lantai? yang sering kita katakan "Belum 5 Detik!". Menurut Hilton, mengonsumsi makanan yang telah terjatuh di lantai masih memiliki risiko infeksi oleh bakteri E.coli maupun S. aureus karena itu sangat dipengaruhi oleh jenis bakteri yang ada di lantai. Dapat disimpulkan bahwa, makanan yang jatuh ke lantai sebaiknya dibuang saja, ditakutkan bahwa bakteri pada lantai sudah berpindah ke makanan, jika masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare ataupun sakit perut.
    Dengan membersihkan lantai secara teratur dan menggunakan bahan aseptik dapat mengurangi pertumbuhan mikroba pada lantai. Dapat dibaca repository.maranatha.edu/2633/5/0910066_Chapter1.doc untuk menambah informasi mengenai mikroba pada lantai rumah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah!! tepat sekali evin. namun terkadang bila makanan kita terjatuh, pasti ada rasa sayang untuk membuangnya, terlebih makanan tersebut adalah makanan yang kita suka, jadi kadang kita pun suka mengabaikan bakteri" yang terdapat di makanan yang telah jatuh.

      Delete
  10. Bakteri pada lantai memang sangat banyak, seperti yang kita ketahui lantai adalah salah satu benda yang paling banyak terkena kontak dengan benda lain. Keadaan ini menjadi salah satu penyebab berkembangnya penyakit yang disebabkan ole bakteri pada lantai seperti: * E.coli: berpotensi menyebabkan gejala muntah dan diare.
    * Pseudomonas aeruginosa: dapat menyerang luka borok, menyebabkan diare pada orang dewasa dan bayi yang baru lahir.
    * Staphylococcus aureus: dapat menyebabkan keracunan makanan dan pembentukan nanah pada luka.
    * Enterobacter spp & Citrobacter spp: menyebabkan infeksi pada saluran kemih dan pernapasan.
    * Klebsiella spp: menyebabkan infeksi pada saluran kemih dan pernapasan.
    * Shigella spp: suatu patogen enterik yang menyebabkan disentri -diare berat.

    seperti dilansir http://health.kompas.com/read/2014/01/25/1242289/Risiko.Penyakit.Akibat.Kuman.di.Lantai. terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik, terimakasih atas tambahannya mauliza :) sangat bermanfaat ..

      Delete
  11. Terima kasih Indah telah menambah pengetahuan saya mengenai bakteri dilantai rumah. Wah ternyata banyak sekali yaa bakteri dikehidupan sehari-hari kita :D penjelasan dalam artikel ini sangat bermanfaat sekali ditambah komentar tambahan dari para pembaca yang lain juga semakin melengkapi informasi yang kurang. Izin menambahkan yaa Indah mengenai kandungan desinfektan untuk membersihkan rumah yang mengandung Etgoxylated Alcohol 4% serta Benzalkonium Chloride 2% terbukti ampuh membasmi kuman sampai 99%. Desinfektan dengan kandungan 2 zat aktif tersebut juga memenuhi parameter bersih, kurang dari 150 RLU. Menurut peneliti dan asisten manager R&D TM home Care PT Unilever Indonesia, M Nanang Djumadi penggunaan desinfektan yang mengandung 2 zat aktif tersebut dapat membuat berbagai kuman mati, seperti Staphylococcus aureus, E. coli, enterobacter yang dapat menyebabkan diare, untuk kebersihan rumah empat kali lebih efektif untuk membunuh kuman daripada cairan pembersih biasa. Dan penggunaan desinfektan dengan takaran yang tepat, cairan desinfektan mampu memproteksi keluarga anda selama 7 sampai 8 jam. WOW supeeerr sekali yaaa desinfektan tersebuuttt :D rekomen banget tuh buat lab mikro yaa hehe :D untuk lebih jelasnya dapat diakses dalam sumber yang saya baca di sini http://www.necturajuice.com/lindungi-rumah-anda-dari-kuman/ semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. baik, terimakasih banyak heti atas tambahannya.. wah iya yah ternyata memang sangat ampuh sekali desinfektan tersebut dapat membunuh kuman hingga 99%. memang harus pintar-pintar dalam memilih desinfektan (dengan melihat komposisi didalamnya, karna bila tidak dilakukan dgn teliti maka akan berakibat fatal). adapun desinfektan yg mengandung fenol, dalam kehidupan sehari hari, fenol digunakan untuk membuat karbol, suatu disinfektan untuk kamar mandi dan lantai. Dalam bentuk resin, fenol digunakan untuk mengawetkan kayu, membuat konstruksi bangunan dan juga digunakan dalam industry sepeda motor, adapun dampak negatifnya, fenol dapat merusak jaringan protein pada tubuh. untuk selengkapnya bisa baca disini http://www.pustakasekolah.com/benzena.html

      Delete
  12. Lantai? Kita memang takpernah jauh dari lantai, hampir semua ktivitas kita lakukan di atas lantai, lantai sering kali menjadi pilihan yang nyaman selain kasur. Adapun aktivitas yang sering kita lakukan adalah seperti bermain di atas lantai, makan, bermain, mengerjakan tugas, bahkan tidur, tidur yaaa disini saya sendiri mengatakan bahwa lantai menjadi pilihan nyaman selain kasur, saya sering merasakan kesejukan ketika saya tertidur di atas lantai. Namun artikel ini menyadarkan saya bahwa kenyaman tersebut tidak dapat terhirdar dari bakteri-bakteri yang telah dipaparkan di atas. Pada artikel ini dikatan bahwa lantai yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak lembab. Lantai lembab yang sering kali memberi kesejukan ternyata tidak baik. Mohon izin menambahakan dalam mengatasi lantai yang lembab.
    Untuk mengatasi model keramik lantai yang lembap, berikut tipsnya :
    Alat yang digunakan :
    Lembaran plastic
    Pasir
    Semen
    Sendok semen

    Langkah pengerjaannya :
    1. Bila lantai kedap air, cukup tutup nat dengan bahan kedap air. Untuk lantai yang tidak kedap air, seperti lantai parket, angkat lantai di daerah permukaan yang lembab sampai ke lapisan urukan pasir
    2. Lapisi permukaan pasir tadi dengan lembaran plastic
    3. Beri spesi kedap air dengan perbandingan semen dan pasir 1:2. Dengan ketebalan lapisan spesi sekitar 3 cm.
    4. Pasang kembali lantai seperti semula.
    Info lebih lenkap dapat dibaca pada:http://www.imaniadesain.com/tips-mengatasi-lantai-keramik-yang-berjamur

    Terima kasih ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih dian atas tambahannya untuk mengatasi lantai yang lembap, sangat bermanfaat sekali :")

      Delete
  13. artikelnya sangat bagus dan informatif. ternyata banyak sekali mikroba di lantai yang setiap hari kita injak. setelah membaca artikel indah, saya jadi tergugah untuk tidak bermalas malasan lagi mengepel lantai. indah, saya ingin menambahkan sedikit informasi akan pembersih lantai. ternyata kita juga harus berhati hati dalam memilih pembersih lantai, saya baca di http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/14/09/07/nbj6jw-hatihati-cairan-pembersih-lantai-ternyata-membahayakan-kesehatan ternyata di beberapa pembersih lantai terdapat zat aktif yang sangat berbahaya bagi tubuh kita.Dari label kemasannya yang beredar diketahui bahwa bahan aktif yang terkandung dalam bahan pembersih lantai dan lantai kamar mandi adalah Cresylic Acid (1,5 persen), Ethoxylated Alcohol (4 persen), Benzalkonium Chloride (2 persen), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5 persen), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau disebut Sodium Laureth Sulfate (SLS).

    "SLS itu sering menimbulkan iritasi kulit dan mata, terutama bagi yang sensitif. SLS menjadi bahan penyebab polusi air (polutan) dan beracun bagi ikan dan organisme air. Juga, dapat mencemari air tanah kita,"
    Untuk Cresylic Acid atau disebut juga cresol dinilai EPA (Environmental Protection Agency) AS sebagai bahan yang memungkinkan menyebabkan kanker pada manusia (possible human carcinogens).

    "Itu didasari uji klinis pada hewan bahwa golongan bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker. Bagi makhluk hidup, jika cresol ini terhirup, dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, sedangkan penelitian pada mencit dapat memengaruhi peredaran darah, hati, ginjal, sistem syaraf, dan penurunan berat badan,"
    Selain untuk desinfektan, Cresol sering dipakai sebagai herbisida dan insektisida. EPA sendiri belum merekomendasikan batas aman untuk penggunaan Cresylic Acid dalam bentuk konsentrat.

    Sementara itu, Benzalkonium Chloride merupakan bahan aktif yang sangat beracun bagi organisme air seperti ikan. Benzalkonium chloride digunakan dalam bentuk cairan dan konsentrasi 10 persen bersifat toksik bagi manusia, yang dalam jangka waktu yang lama atau terminum dapat menyebabkan kematian.
    ntuk mengetahui ada-tidaknya kandungan zat ini dapat dikenali dengan baunya yang menyengat, biasanya pada cairan pembersih kamar mandi/toilet. "Kebanyakan produsen kini tidak lagi menuliskan 'Chlorine' dalam keterangan produk, tetapi diganti dengan kata-kata lain, misalnya mengandung zat kimia tertentu. Ini tentu merugikan konsumen. Oleh karena itu, konsumen harus mengenal ciri-ciri zat kimia yang ada dan berbahaya,". trimakasih indah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih ghina, tambahan informasi yang luar biasa :") memang pada dasarnya kita harus memperhatikan kandungan atau komposisi apa saja yang terdapat dalam pembersih lantai (intinya tidak boleh sembarangan membelinya).

      Delete
  14. Artikel Indah sangat unik sekali dan bermanfaat :D dan Saya sangat tergelitik dengan kalimat pada artikel Indah yaitu " jenis lantai, yang paling "aman" dari perpindahan mikroba adalah lantai karpet ''.

    Alangkah lebih baiknya jika Indah memberikan alasan terkait kalimat tersebut :D. Nah tIndah bisa membaca pada sumber http://www.yokeepo.com/2014/04/09/808-makanan-jatuh-sehat-mikroba memang benar lantai karpet paling beresiko rendah dari perpindahan mikroba. Pada lantai karpet, dibutuhkan waktu 5 detik atau lebih untuk perpindahan mikroba dari lantai ke santapan kita. Pernyataan ini merupakan hasil penelitian professor mikrobiologi Anthony Hilton dari Aston University di Inggris.

    Satu lagi untuk tambahan Indah. Penelitian Anthony Hilton mengungkap mikroba, antara lain E coli dan Staphylococcus aureus, pada jajanan yang jatuh akan hinggap pada waktu antara 3 sampai 30 detik.

    Terima Kasih Indah ^^

    ReplyDelete
  15. artikel yang bagus ndah, mengingatkan kita selalu agar menjaga kebersihan...
    sekedar menambah kan yah ndah,
    Lantai rumah merupakan salah satu area yang perlu diwaspadai. Membersihkan lantai dengan disinfektan bisa menjadi salah satu cara efektif yang bisa bikin kuman mati. Jika lantai rumah semakin terlindungi, penghuni rumah bisa terhindar dari berbagai risiko penyakit akibat kuman di lantai berikut ini.

    * E.coli: berpotensi menyebabkan gejala muntah dan diare.
    * Pseudomonas aeruginosa: dapat menyerang luka borok, menyebabkan diare pada orang dewasa dan bayi yang baru lahir.
    * Staphylococcus aureus: dapat menyebabkan keracunan makanan dan pembentukan nanah pada luka.
    * Enterobacter spp & Citrobacter spp: menyebabkan infeksi pada saluran kemih dan pernapasan.
    * Klebsiella spp: menyebabkan infeksi pada saluran kemih dan pernapasan.
    * Shigella spp: suatu patogen enterik yang menyebabkan disentri -diare berat.
    Saat musim hujan dengan tingkat kelembaban tinggi, berbagai kuman ini semakin cepat berkembang. Langkah sederhana membersihkan lantai rumah dengan tepat, bisa mencegah munculnya penyakit ini. Selain tentunya dengan memastikan makanan dan minuman di rumah tidak terkontaminasi bakteri. (http://health.kompas.com/read/2014/01/25/1242289/Risiko.Penyakit.Akibat.Kuman.di.Lantai)
    dan dokter OZ menyebutkan bahaya dan manfaat tdur di lantai
    Salah satu manfaat dari tidur di atas lantai adalah bisa untuk memperbaiki postur tubuh dan juga untuk melancarkan peredaran darah. Atau jika saat ini anda mengeluh karena sakit punggung dan sakit leher, maka kebiasaan tidur dilantai juga bisa mengurangi rasa sakit pada punggung. Untuk manfaat lainnya juga ada yaitu pikiran kita menjadi rileks dan nyaman.
    resiko tidur dilantai, Tidur di lantai kondisinya sudah pasti lembab dan juga dingin. Ketika kita pertama kali tidur dilantai, pasti akan merasa nyaman karena kesejukannya. Namun, ketika kondisi tidur dilantai sudah cukup lama, bisa dipastikan tubuh akan merasa kedinginan dan ini bisa mengakibatkan demam, masuk angin dan juga terasa sakit akibat dari tekanan tulang dengan lantai.
    dan Saat tidur di atas lantai tanpa menggunakan alas tentunya ini sangat tidak dianjurkan, banyak sekali bahaya yang akan mengancam kita. Salah satunya adalah serangga dan juga kuman yang tentu saja bisa menggigit kita setiap saat tanpa kita sadari. Bahaya tidur di lantai juga bisa mengakibatkan penyakit tertentu akibat debu dan bakteri yang menempel di atas lantai yang tidak terlihat oleh mata kita.

    ReplyDelete
  16. artikel yang indah buat sangat menarik, Rumah menjadi tempat ideal untuk menularkan berbagai penyakit karena setiap sudutnya bisa menjadi lokasi perumbuhan kuman dan bakteri berbahaya khususnya pada lantai. Penyebaran bakteri bisa dibilang sangat cepat, misalnya hanya dengan melalui bersalaman atau lewat kebiasaan buruk seperti memungut dan memakan kembali makanan yang telah jatuh dengan alasan belum lima menit. selebihnya bisa di cek http://www.vemale.com/kesehatan/20818-bakteri-bersembunyi.html . terimakasih, semoga bermanfaat :-)

    ReplyDelete
  17. Artikel yang buat sangat bagus sagat bermanfat bagi kehidupan kita sehari-hari dan mengingatkan kita untuk selalu menjaga kebersihan lantai rumah agar terhindar dari bakteri yang menyebabkan penyakit yang berbahaya, saya mau menambahkan sedikit tentang cara membasmi mikroba pada lantai yang efektif yaitu dengan Sabun antibakteriyang mengandung zat disinfektan hexachlorophene dan zat penghambat pertumbuhan sel triclocarbon sehingga bakteri tidak bisa berkembang biak pada kecepatan biasa. Berbagai uji coba menemukan bahwa produk-produk semacam ini mampu bekerja hingga dua jam dan dapat mengurangi masa hidup bakteri secara signifikan. info lebih lanjut bisa dibaca di http://www.bersihbersih.com/id/rumah-tangga-&-membuat-anggaran/sabun,-tisu-dan-semprotan-anti-bakteri:-bagaimana-cara-bekerjanya-dan-diman

    ReplyDelete
  18. Artikel yang disampaikan oleh saudari Indah sangatlah menarik dan informatif, dan sangatlah berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. setiap harinya kita berkenaan langsung dengan lantai di rumah maupun di tempat umum. kadang adanya kuman dan bakteri di lantai rumah kita, kita sendiri lah yang membawanya. penjelasan yang disampaikan Indah sudah sangat lengkap begitu juga tambahan-tambahan dari teman-teman sekalian. saya hanya ingin sedikit menambahkan tentang pemilihan pembersih lantai anti bakteri yang tepat seperti pada http://www.bersihbersih.com/id/rumah-tangga-&-membuat-anggaran/sabun,-tisu-dan-semprotan-anti-bakteri:-bagaimana-cara-bekerjanya-dan-diman
    Good Job Indah! :D

    ReplyDelete
  19. artikel yang sangat informatif, menambah wawasan dan pengetahuan. ternyata bakteri pada lantai sangat banyak yang kebanyakan bersifat patogen. jadi kita sebaiknya mejaga kebersihan lantai rumah kita. kalau bisa setiap hari di pel. nah ada tips untuk membersihkan lantai dengan pembersih alami,selain lantai menjadi bersih bahan alami ini bisa membunuh bakteri pada lantai bisa klik disini http://www.dafamland.com/articles/lantai-bersih-dengan-bahan-pembersih-alami. terimakasi

    ReplyDelete
  20. Artikel yang sangat informatif dan menarik sekali dan menambah wawasan bagi kita yang membacanya. memang banyak bakteri ada dimana-mana apalagi jika di tempat terbuka dan di lantai-lantai banyak mengandung bakteri bahkan dirumah kita pun banyak bakterinya, kita dapat mengurangi bakteri dengan cara membersihan lantai dengan menggunakan pembersih lantai. menurut saya artikelnya sudah sangat bagus ya,, Good Job Indah !!:D

    ReplyDelete
  21. artikel yang sangat menarik, setelah membaca artikel ini sudah seharusnya kita sadar akan kebersihan rumah lebih khusus lagi jika salah satu keluarga kita ada anak kecil yang sistem pertahanan tubuhnya masih rentan terhadap berbagai penyakit. setuju dengan indah yakni pertumbuhan S. aureus dapat dikendalikan dengan disinfekstan (sumber : https://www.academia.edu/6631874/Uji_desinfektan)

    ReplyDelete
  22. artikelnya keren membuat kita untuk selalu menjaga kebersihan terutama lantai karena lantai tempat kita duduk, istirahat bahkan bermain jadi penting sekali untuk menjaga kebersihan lantai. terima kasih :D

    ReplyDelete
  23. artikel ini membuat saya ingat sebuah pernyataan, jika makanan jatuh ke lantai sebelum 5 detik boleh dimakan tapi kalau lebih, tidak boleh. benarkah ?? Ternyata benar, lamanya waktu memang memiliki pengaruh signifikan terhadap berpindahnya bakteri dari permukaan lantai ke makanan. Meski demikian, faktor yang menentukan adalah jenis permukaan lantai.

    Bakteri cenderung tidak berpindah ke makanan jika makanan jatuh ke permukaan lantai berkarpet, apa pun jenis makanannya. Jenis lantai yang paling mendukung perpindahan bakteri adalah lantai ubin dan lantai laminasi. Sedang jenis makanan yang cenderung tidak dihampiri bakteri adalah roti panggang bertekstur kering atau roti panggang tanpa selai.
    (sumber : http://www.radiolitafm.com/index.php/baca-baca/keluarga-kita/230-risiko-kesehatan-mengintai-jika-makanan-jatuh-ke-lantai-benarkah) maaf sebelumnya jika sudah ada yang membahas hal ini.

    ReplyDelete
  24. Trimakasih indah sangat memberi informasi yang luar biasa, tidak hanya lantai akan tetapi seisi rumah kita sebaiknya dijaga selalu kebersihannya, saya akan menambahkan sedikit tentang menjaga kesehatan rumah yaitu :
    Rutin Menyapu Rumah
    Rutin membersihkan perabot rumah
    Biasakan Untuk Mengepel Lantai
    Rutin Mencuci dan mengganti keset rumah
    Jaga Sirkulasi Udara Rumah
    Perhatikan Kebersihan Kamar Mandi
    Memelihara Tanaman
    Rutin Membersihkan Lemari Es
    Rajin Membersihkan Dapur
    http://www.initips.com/2014/06/tips-dan-cara-menjaga-rumah-agar-sehat-bersih.html

    ReplyDelete
  25. terima kasih icee :) artikelnya bermanfaat sekali, jadi tahu mikroba apa saja yang ada di lantai, sehingga kita harus lebih memperhatikan kebersihan lantai, karena mau tidak mau kita pasti bersentuhan dengan lantai setiap hari yaa . I agree with your content :) semangat :)

    ReplyDelete
  26. saya setuju dengan artikel Indah, untuk membunuh mikroba kita bisa menggunakan desinfektan.
    desifektan yang baik adalah yang mengandung gugus fenol.
    Fenol adalah salah satu contoh disinfektan yang efektif dalam membunuh kuman.Pada konsentrasi rendah, daya bunuhnya disebabkan karena fenol mempresipitasikan protein secara aktif. Selain itu juga merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaannya. Dengan persetujuan para ahli dan peneliti, fenol dijadikan standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan (McDonnell, 1999).

    terima kasih Indah buat informasinya saya jadi tahu seputar mikroba pada lantai dan bahayanya.. :-)
    jadi tambah semanget deh bersih2 lantai kossan :D

    ReplyDelete