LAPORAN PRAKTIKUM
MORFOLOGI DAN
TAKSONOMI TUMBUHAN
TUJUAN
1. Menjelaskan morfologi dan taksonomi dari
tumbuhan
2. Membandingkan morfologi tumbuhan monokotil
dan dikotil
LANDASAN TEORI
Morfologi
adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dari tumbuhan dan
menentukan fungsi masing-masing bagian dalam kehidupan tumbuhan. Daun merupakan
bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar
daun. Daun bioasanya tipis melebar, kaya akan senyawa zat hijau yang dinamakan
klorofil. Alat ini hanya terdapat pada batang tempat duduknya atau melekatnya
daun, dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas yang merupakan
sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Akar merupakan
bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Bentuk akar sebagian besar
meruncing pada ujungnya. Batang merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai tempat berdirinya tumbuhan agar kokoh dan dapat berdiri tegak
(Aryulina, 2007).
Carolus
Linnaeus adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tata nama biologi.
Ia dikenal sebagai “bapak taksonomi”. Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari penelusuran, prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup.
Klasifikasi adalah pengelompokkan aneka jenis tumbuhan ke dalam kelompok tertentu,
pengelompokkan disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (Latifah,
2004).
Tumbuhan
terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) yang merupakan
tumbuhan biji yang bijinya tidak terdapat dalam buah, tapi bijinya terletak di
daun buah sehingga tamppak dari luar. Dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
merupakan tumbuhan biji yang letak bijinya tertutup oleh daun buah,
angiospermae juga merupakan tumbuhan berbunga sejati. Berdasarkan mcam tumbuhan
tersebut, terdapat perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil, dimana
monokotil memiliki akar serabut, satu kotiledon, daun sejajar, organ bunga
berkelipatan 3, memiliki satu bukaan pada serbuk sari. Sedangkan dikotil
memiliki akar tunggang, 2 kotiledon, daun menjari atau menyirip, organ bunga
berkelipatan 4 atau 5, memiliki 2 bukaan pada serbuk sari, berkambium pada
batangnya (Sudarnadi, 1996).
ALAT DAN BAHAN
1. Lumut
2. Paku-pakuan
3. Kembang sepatu
4. Rumput
5. Mikroskop binokuler
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Mengamati bentuk luar tumbuhan.
3. Menidentifikasi bagian-bagian tumbuhan dari
segi morfologinya.
4. Membandingkan morfologi tumbuhan monokotil
dan dikotil.
HASIL PENGAMATAN
1. Lumut
Klasifikasi
:
Kingdom = Plantae
Divisi = Bryophyta
Kelas = Sphagnopsida
Ordo = Sphagnales
Famili = Sphagnaceae
Genus =Sphagnum
Spesies = Sphagnum
affine
2. Paku-pakuan
Klasifikasi
:
Kingdom = Plantae
Divisi =Pteridophyta
Kelas = Filicopsida
Ordo = Polypodiales
Famili =Pteridaceae
Genus = Adiantum
Spesies = Adiantum
cuneatum
3. Kembang sepatu
Klasifikasi
:
Kingdom = Plantae
Divisi = Magnoliophyta
Kelas = Magnoliopsida
Ordo = Marvales
Famili = Marvaceae
Genus = Hibiscus
Spesies = Hibiscus
rosa-sinensis
4. Rumput
Klasifikasi
:
Kingdom = Plantae
Divisi = Magnoliphyta
Kelas = Liliopsida
Ordo = Cyperales
Famili = Cyperaceae
Genus = Cyperus
Spesies = Cyperus
rotundus
Tabel perbandingan Morfologi
tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Organ
|
Ciri morfologi
|
Monokotil
|
Dikotil
|
Cyperus rotundus
|
Hibiscus rosa-sinensis
|
||
Akar
|
Bentuk akar
|
Serabut
|
Tunggang
|
Batang
|
Cabang
|
-
|
Bercabang
|
Ruas
|
-
|
Beruas
|
|
Getah
|
-
|
Bergetah
|
|
Duri
|
-
|
-
|
|
Bentuk
|
Segitiga (triangularis)
|
Bulat
|
|
Daun
|
Panjang daun
|
29 cm
|
11,5 cm
|
Bentuk helaian
|
Bangun garis (linearis)
|
Bergerigi ganda
|
|
Panjang helaian
|
16 cm
|
7,5 cm
|
|
Lebar helaian
|
0,2 cm
|
7 cm
|
|
Pangkal
|
Rata (truncatus)
|
Bangun bulat telur
|
|
Ujung
|
Runcing (acutus)
|
Meruncing (acuminatus)
|
|
Tepi
|
Rata (integer)
|
Bergerigi (serratus)
|
|
Pertulangan
|
Sejajar (rectinervis)
|
Menjari (palminervis)
|
|
Bunga
|
Panjang bunga
|
-
|
14,5 cm
|
Warna kelopak
|
-
|
Hijau
|
|
Jumlah kelopak
|
-
|
5 buah
|
|
Warna mahkota
|
-
|
Merah
|
|
Jumlah mahkota
|
-
|
5 buah
|
|
Jumlah benang sari
|
-
|
91 buah
|
|
Jumlah putik
|
-
|
5 buah
|
|
Buah
|
Bentuk buah
|
-
|
-
|
Biji
|
Keping biji
|
1
|
2
|
PEMBAHASAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, tumbuhan yang digunakan ada 4 jenis yaitu Sphagnum affine, Adiantum cuneatum, Hibiscus
rosa-sinensis, dan Cyperus rotundus. Dari
keempat tumbuhan tersebut diamati morfologinya dan ditentukan klasifikasi dari masing-masing
tumbuhan.
Percobaan
pertama mengamati tumbuhan lumut (Sphagnum
affine) karena bentuknya yang sangat kecil dan tidak terlihat jelas
bagian-bagiannya, maka dapat mengamati dengan menggunakan mikroskop binokuler,
dengan perbesaran 10x10/0,25 dapat terlihat bentuk yang lebih jelas dari
tumbuhan lumut tersebut. Terlihat bagian bentuk daun yang kecil-kecil dengan
batang dan akar yang tidak sejati. Maksudnya tidak sejati adalah karena lumut
termasuk ke dalam golongan tumbuhan yang tidak berpembuluh karena berkembang
biak menghasilkan spora, tubuhnya bersel banyak dan habitat lumut di
daerah-daerah yang basah atau lembab. Dikarenakan lumut yang didapatkan ini
tumbuhnya di tanah maka sedikit sulit untuk mengamati bagian-bagian
morfologinya karena tanah yang menempel pada lumut.
Percobaan
kedua mengamati tumbuhan paku-pakuan (Adiantum
cuneatum). Tumbuhan paku-pakuam merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam
tumbuhan berpembuluh karena pada tumbuhan ini memiliki akar, batang, dan daun
sejati serta memiliki jaringan pengangkut xylem dan floem. Pada daun memiliki
satu ibu tulang daun yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan
dari tangkai daun, dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang cabang
sehingga susunannya seperti siri-sirip ikan. Maka dapat dikatakan tumbuhan ini
memiliki bentuk pertulangan daunnya menyirip.
Percobaan
ketiga mengamati tumbuhan kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis). Dapat diketuahui tumbuhan ini termasuk ke dalam kategori
tumbuhan dikotil, karena terlihat pada akarnya yang tunggang. Kembang sepatu
bisa dikatakan tumbuhan hermafrodit karena memiliki dua kelamin yaitu jantan
(benang sari) dan betina (putik). Dan kembang sepatu ini merupakan tumbuhan
yang lengkap, karena memiliki akar, batang, dan daun yang sejati, serta ada
organ tambahan seperti bunga. Dan bunga nya pun sudah lengkap, karena memiliki
tangkai bunga, kelopak, mahkota, organ kelamin, dan ovarium.
Percobaan
keempat mengamati tumbuhan rumput (Cyperus
rotundus). Rumput termasuk kedalam kategori tumbuhan monokotil, sudah
terlihat jelas pada bentuk luarnya saja rumput tidak memiliki cambium pada
batang, biasanya tumbuhan monokotil tidak bertahan selama bertahun-tahun. Dan
tumbuhan rumput ini termasuk ke dalam tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan praktikum, dapat ditarik kesimpulan :
1. Dengan 4 bahan yang di praktikumkan, semua
tumbuhan dilihat morfologinya mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan
biji. Namun di tabel perbandingan, hanya diambil contoh 2 sampel saja yaitu
pada tumbuhan rumput (Cyperus rotundus)
dan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
.
2. Disetiap bahan pun terdapat
klasifikasi-klasifikasinya. Yang memiliki kingdom sama yaitu plantae, dan
divisi kelas ordo family genus serta spesiesnya berbeda dari tiap tumbuhan.
3. Dari tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki
pebandingan yang sangat jelas pada hasil pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,
Diah. Biologi. Jakarta : Esis. 2007.
Latifah,
Eva. Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2004.
Sutarmi.
Botanu Umum II. Jakarta : Gramedia. 1993.
Tjitrosoepomo,
G. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. 1996
Anonim.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/morfologi-daun.pdf. 2013
diakses
pada tanggal 06 November 2013
Rizma.
Taksonomi Tumbuhan. http://2012/03/27/taksonomi-sistematika-tumbuhan/. 2012.
diakses
pada tanggal 04 November 2013